Kasus DBD Tinggi, Dana Penanganan di Kota Pariaman Habis

PARIAMAN, - Kasus DBD tinggi di Kota Pariaman. Dana untuk itu sudah habis, Dinas Kesehatan setempat mengajukan tambahan dana ke dinas keuangan untuk penanganan kasus lebih lanjut.

"Kenaikan kasus DBD dipicu kondisi iklim panca roba, " kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah kepada wartawan, Senin (7/3-2022).

Baca juga: Bamsoet Ajak Masyarakat Patuh Bayar Pajak dan Manfaatkan Program Pengungkapan Sukarela

Dana yang ada Rp36 juta untuk penanganan DBD tahun 2022 ini, itupun sudah habis.

"Ya, dinkes sudah ajukan permintaan tambahan dana untuk kegiatan penanganan DBD ke Dinas Keuangan.

Baca juga: Ini Alasan Pemko Menolak Ranperda Inisiatif DPRD Batam

Dana sebesar Ro36 juta tersebut hanya bisa untuk menangani 18 kasus, sedang kasus DBD sampai saat ini, ada sementara sampai saat ini ada 41 kasus.

Pengajuan tambahan dana yang dilakukan ini diharapkan terealisasi, kata Nazifah.

Baca juga: Pembelian Mobdin Pimpinan DPRD Sumbar Ditolak, Supardi: Mobil Itu Keluaran 2017, Sudah Pantas Ditukar

Sementara Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P), Rio Arisandi, dalam penanganan DBD, selain perawatan medis di rumah sakit dan puskesmas juga sangat diharapkan peran masyarakat untuk terus meningkatkan, menjaga kebersihan lingkunganya, agar nyamuk DBD tidak bersarang.

Dan juga dengan fogging, penyuluhan kepada masyarakat termasuk melalui puskesmas, sesuai protap yang ada.

Baca juga: 18 Kepala Desa Hasil Pilkades Serentak Kota Pariaman Dilantik

"Biasanya, lewat triwulan pada awal tahun (Januari - Maret), kasus DBD cenderung turun, mudah-mudahan demikian hendakmya, " kata Rio. (*)